Langsung ke konten utama

Amal terbaik itu harus tepat guna

Ada seekor kupu-kupu yang baru keluar dari kepompongnya. Suatu hari seorang pria duduk dan memperhatikan sebuah lubang di kepompong. Calon kupu-kupu tersebut berjuang keras selama berjam-jam untuk bisa keluar dari celah kecil tersebut. Namun tampaknya usaha tersebut sia-sia, berhenti dan tak ada perkembangan yang berarti. Seolah-olah terlihat usaha tersebut sudah mencapai satu titik dimana tidak bisa berkelanjutan.

Maka, pria itu memutuskan untuk membantu kupu-kupu tersebut.
Dia mengambil sebuah gunting dan memotong kepompong tersebut. Kemudian kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya.Namun apa yang terjadi? Kupu-kupu tersebut mempunyai tubuh yang kecil dan sayapnya yang tidak mengembang.

Para pembaca yang budiman. Ketika seekor calon kupu-kupu berusaha keras untuk mengeluarkan badannya melalui lubang yang kecil tersebut, sesungguhnya ada suatu proses biologis dimana cairan biologis tersebut akan dipompa ke seluruh pembuluh sayap sehingga sayap kupu-kupu itu dapat berkembang dengan sempurna.

Jadi, bagaimana cara memberikan bantuan yang bersifat konstruktif? Ada pepatah kuno yang berbunyi “Give a man a fish, you will feed him for a day. Teach a man to fish, you will feed him for a lifetime.” Yang kira-kira artinya; Berikan sesseorang seekor ikan, maka anda akan memberinya makan untuk sehari. Ajarkan seseorang cara memancing, maka anda memberinya makan seumur hidup.

inspirasi dari tdw club

Bi Ta
Smg, 07071

Komentar